Palu, Senin
(9/11) – GPS (Gerakan Pungut sampah) merupakan kegiatan Nasional seluruh
Indonesia Paguyuban KSE. Dampak dari yang di timbulkan oleh sampah yaitu
berdampak bagi kesehatan, berdampak terhadap lingkungan dan berdampak terhadap
sosial dan ekonomi.
Ujar
Nelsyah Afriliyani “ Tujuan dari paguyuban KSE agar kita sadar akan kebersihan dan dapat
memanggil masyarakat bahwa lingkungan bersih sangat baik untuk Indonesia “.
Kegiatan
ini merupakan kegiatan perdana paguyuban KSE Untad periode 2016 – 2015 yang di
laksanakan tanggal 8 November 2015 anggota paguyuban KSE yang ikut membantu
antara lain ; Anggi setiawan, Riswan, sunik, Magdelena Simatupang, Aisyah
Rokhimah, Alan Firdaus, Hasminah, Namji, Sulhan, Sayu Ety, Nelsyah Afriliyani.
Dana yang di gunakan yang di gunakan untuk GPS (Gerakan Pungut Sampah) adalah
dana anggota. Kegiatan ini sebelumnya pernah di lakukan pada tahun 2014 – 2015
di sepanjang pantai talise.
Gerakan
GPS di koordinir langsung oleh Alan Firdaus selaku ketua paguyuban KSE. Pantai
tanjung karang (desa tanjung karang , kelurahan labuan bajo donggala) dipilih
menjadi tempat kegiatan gps karena selain ada kegiatan GPS ternyta ada kegiatan
malam keakraban.
Tidak
hanya anggota paguyuban KSE yang mengikuti GPS tetapi ada masyarakat yang ikut
membantu membersihkan seperti angkat sampah ternyata masih ada juga yang paduli
dengan akan pentingnya kebersihan. Kesadaran akan kebersihan itu berasal dari
diri sendiri.
Sampah merupakan material
sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan
konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah,
yang ada hanya produk-produk
yang tak bergerak. Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat,
cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir,
terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan
dengan polusi.
Eka Yunita Sari
Stambuk B 501 14 052
Kelas B
Tidak ada komentar:
Posting Komentar